buy now

Hadits ke 23, Kitab Nurul Iman, Pandanglah Kebawah Untuk Duniawi

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي هَدَانَا لِهَٰذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَا أَنْ هَدَانَا اللَّهُ
اللّهُمّّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ مِفْتَاحِ بَابِ رَحْمَةِ اللهِ عَدَدَ مَا فِي عِلْمِ اللهِ 
صَلاَةً وَسَلاَمًا دَائِمَيْنِ بِدَوَامِ مُلْكِ اللهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِه

Sampailah kita pada hadits yang ke 23
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللّهُ عَنْهُ عَنْ رَسُوْلُ اللّه صَلَى اللّه عَلَيْهِ وَآلِهِ وصَحْبِه وَسَلَمْ
قَالَ; ((إِذَا نَظَرَ أَحَدُكُمْ إِلٰى مَنْ فُظِّلَ عَلَيْهِ فِيْ المَالِ وَالخَلْقِ فَلْيَنْظُرْ إِلٰى مَنْ هُوَ أَسْفَلَ مِنْهُ))
۔رواه البخاري ومسلم۔
Artinya :
Dari Abu hurairah RA dari Rasulullah SAW bersabda : Apabila salah satu dari kalian melihat kepada orang yang diberi kelebihan dalam harta dan bentuk tubuhnya maka hendaknya dia melihat kepada orang yang lebih rendah dari dia.  (H.R Bukhari & Muslim) UNDUH ARTIKEL
Dalam pembahasan kali ini  kita di berikan oleh Rasulullah Saw   patokan hidup  cara pandang kita terhadap dunia  dan bagaimana  juga pandangan kita terhadap akherat kita , dan kita sebagai manusia  ketika hidup bersama –sama  merasakan dan melihat  orang yang di mata kita  lebih tinggi , lebih kaya , lebih punya , lebih  indah bentuknya , lebih sempurna  dalam bentuknya,  itu pasti terjadi  siapapun, dia  pasti melihat orang  lain  ada yang lebih dari   dia.
Maka dalam kesempatan kali ini  pandangan yang seperti ini biasanya   memandang dengan pandangan duniawi,  maka  biasanya akan menyebabkan beberapa penyakit  hati, bukan penyakit badan, biasanya terkadang  pandangan  kepada orang yang lebih daripada kita  apalagi dalam hartanya , dalam bentuk fisiknya  maka  akan timbul di hati kita  iri  ingin  memiliki seperti itu atau  ingin yang di miliki  oleh orang lain itu hilang,  yang seperti ini adalah penyakit hati,   atau juga padangan kita  hanya lebih dalam urusan dunia  maka Rasulullah    memberikan obat kepada kita, apa bila kita memandang  yang lebih dari kita  maka sebelum kita iri, kita ingin, hendaknya kita melihat yang di bawah kita. Contoh kalau kita miskin ada ga yang lebih miskin daripada kita?  pasti ada, kalau seandainya kita melihat  orang yang mobilnya mewah , rumahnya mewah,  jangan melihat kekayaanya akan tetapi lihatlah yang tidak punya rumah  , tidurnya di jalanan  , apabila seseorang  dengan pandangan yang seperti ini  maka akan timbul dalam hatinya  rasa sukur atas apa yang di berikan Allah kepadanya.
Hal  ini sangatlah penting  kalau tidak, maka kita akan selalu tamak dalam urusan dunia, akan selalu meminta lebih dalam urusan dunia,  begitu juga sebaliknya dalam sabda yang lain atau riwayat yang lain  ‘’ Apabila seseorang memandang dalam urusan akhiratnya  maka hendaknya melihat seseorang pada yang di atasnya,  jangan melihat orang yang di bawah kita”.  Contoh kita  di beri taufik oleh Allah Swt   kita bisa melaksanakan shalat dengan rajin,   lalu kita memandang ke bawah dengan berpikiran  ‘’ Masih banyak orang yang tidak shalat  masih bagus saya shalat”, akan tetapi bukan seperti itu pandangan yang di ajarkan oleh Rasulullah Saw. Memang kita di suruh untuk mensyukuri nikmat Allah,  akan tetapi yang lebih baik adalah kita memandang  dengan keadaan diri kita  ‘’ Ya Allah saya masih belum bisa shalat  jama’ah dengan rutin , masih banyak salahnya , masih banyak tidak khusu’nya , maka hendaknya saya menambah ke khusuan saya  dan terus memandang urusan agama kita  dengan orang yang di atas kita  agar kita ingin selalu terus  mendekatkan diri kita  kepada Allah Swt .
Allah Swt menceritakan kepada kita di dalam al Qur’an  kejadian yang seperti ini, dua pandangan yang berbeda  , pandangan orang –orang yang cenderung kepada dunia  dan pandangan orang –orang yang keinginanya dan hasratnya , cita cita mereka adalah ingin  kedudukan di sisi Allah Swt.  Sebagaimana di kisahkan oleh Allah dalam Al Qur’an tentang Qorun , dan kita sering mendengar istilah harta yang terpendam adalah harta  karun  dan itu ada ceritanya dan yang menceritakan adalah Rabul’alamin
إِنَّ قَارُونَ كَانَ مِن قَوْمِ مُوسَى فَبَغَى عَلَيْهِمْ
‘’Sesungguhnya qorun itu termasuk salah satu dari  kaumnya nabi Musa A.s  ‘’ dan di sebutkan dalam riwayat bahwa  qorun ini adalah orang yang di berikan ilmu oleh Allah Swt , orang yang alim dan ulama bani Israil  dari kalangan umatnya nabi Musa, akan tetapi  dia oleh Allah Swt di berikan mudah dari urusan rizkinya , dunia nya kebuka atau mudah  akan tetapi qorun salah dalam menempatkan dunia nya,   menjadikan dunia nya untuk sarana lebih hebat dari  yang lain,  bahkan di nasehati dia tidak terima bahkan dia mengatakan
قَالَ إِنَّمَا أُوتِيتُهُ عَلَى عِلْمٍ عِندِي
“Apa aku suruh bersukur, ini adalah jerih payah yang aku kerjakan ‘’ ini semua dengan pemikiran saya , dengan kemampuan saya, saya dapatkan ini,  lalu Allah  ceritakan seberapa kayanya ini orang
. وَآتَيْنَاهُمِنَ الْكُنُوزِ مَا إِنَّ مَفَاتِحَهُ لَتَنُوءُ بِالْعُصْبَةِ أُولِي الْقُوَّةِ
Kami berikan kata Allah  daripada harta yang dia miliki  , kunci – kunci daripada harta tersebut  itu, kuncinya saja di bawa oleh beberapa orang 3, 5 , sampai 10 orang  untuk mengangkat kunci –kuncinya mereka keberatan ‘’
Karena hartanya saking banyaknya  dan tidak terhitung lalu Allah gambarkan  2 pandangan yang tadi kita sebutkan
‘’ قَالَ الَّذِينَ يُرِيدُونَ الْحَيَاةَ الدُّنيَا’’
berkata  ketika melihat rombonganya melihat kekeayaanya  dan ada orang melihat lalu ada yang mengatakan
يَا لَيْتَ لَنَا مِثْلَ مَا أُوتِيَ قَارُونُ إِنَّهُ لَذُو حَظٍّ عَظِيمٍ’ ‘
“Coba kita di berikan apa yang di berikan oleh qorun,  dia ini benar benar beruntung ‘’, kalau pandangan seperti ini  masih ada pada diri kita  berarti kita masih menginginkan dunia  sama dengan orang orang tersebut  di cela oleh Allah Swt,  lalu ada orang –orang yang lain yang di beri ilmu oleh Allah Swt , ilmu yang bermanfaat , ilmu yang menyadarkan dia , bahwa dunia ini adalah sesaat dan akherat adalah yang hakiki  lalu mereka mengatakan
وَقَالَ الَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ وَيْلَكُمْ ثَوَابُ اللَّهِ خَيْرٌ لِّمَنْ آمَنَ وَعَمِلَ صَالِحاً وَلَا يُلَقَّاهَا إِلَّا الصَّابِرُونَ ﴿٨٠
Berkatalah orang-orang yang dianugerahi ilmu: “Kecelakaan yang besarlah bagimu, pahala Allah adalah lebih baik bagi orang-orang yang beriman dan beramal saleh, dan tidak diperoleh pahala itu kecuali oleh orang-orang yang sabar”
Allah memberikan contoh kepada kita  jangan sampai pandangan kita seperti orang –orang tadi yang tertipu dengan dunia
فَخَرَجَ عَلَى قَوْمِهِ فِي زِينَتِهِ
Maka mereka keluar dengan rombonganya , dengan hartanya , dengan kemewahanya , dengan kemegahanya , dengan rombonganya keluar  lalu ‘’ فَخَسَفْنَا بِهِ وَبِدَارِهِ الْأَرْضَ’’ maka kami pendam ke bumi atau di telan bumi,  siapa ? qorun dan hartanya dan bahkan rumahnya pun masuk ke dalam bumi  ‘’. Lalu sadar  orang orang yang tadi lalai ‘’ وَأَصْبَحَ الَّذِينَ تَمَنَّوْا مَكَانَهُ بِالْأَمْسِ’’  orang –orang yang kemarin kepingin  punya kedudukan seperti qorun ini  lalu mengatakan
‘’ يَقُولُونَ وَيْكَأَنَّ اللَّهَ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَن يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ وَيَقْدِرُ’’
mereka mengatakan “sesungguhnya Allah mau memberikan rizki kepada siapapaun yang Allah mau  dan Allah bisa mengurangi kalau bukan dari rahmat Allah Swt  dan karunia Allah maka kita juga   masuk dengan orang –orang tersebut, kita juga masuk ke bumi , dan di telan bumi  kalau Allah berikan kepada kita seperti qorun  ‘’, ini sebagai tanda jika ada orang yang memiliki harta, memiliki kekayaan,  hendaknya kita sadari  karena semua kecil di bandingan dengan semua  yang di berikan kepada orang yang beriman dan beramal shaleh  dan juga kita melihat yang lebih bawah dari kita sebagaimana sabda Rasulullah Saw   yang telah di bahas oleh hadits ini   ,  masih ada orang yang tidak makan , masih ada orang yang sakit.
Semoga Allah memberikan pandangan kita terhadap dunia sebagaimana orang yang shaleh memandang dunia  karena orang yang shaleh memandang dunia dengan ‘’ nadzratul ibrah ‘’ nadzratutafakur ‘’  mereka orang yang shaleh memandang dunia dengan pandangan penuh hikmah bahwasanya  selalu mereka tidak lepas yang di inginkan adalah Allah Swt  akan tetapi berbeda dengan orang –orang yang ingin  kemewahan dunia  kalau memandang orang kaya ingin jadi kaya , kalau orang mempunyai sesuatu maka dia menginginkanya  dan hidupnya akan dalam keadaan sengsara dan  sulit karena  tidak bersyukur atas apa yang di berikan Allah kepada
Maka kita hendaknya mengikuti ajakan Rasulullah Saw  yaitu  selalu memandang dunia yang di bawah kita agar kita selalu bersyukur
Semoga Allah Swt  menjadikan kita hamba yang  selalu bersyukur atas nikmat –nikmat yang Allah karuniakan kepada kita amiinnn ya Rabal’alamin
Wasalalhu’ala syidina muhammadin wa’ala alihi was ah bihi wasalam wal hamdulilahi rabil’alamin
Jasaltul Itsnain Majelis Rasulullah
Senin 27 April 2015, Masjid Raya Almunawar Pancoran
~ Habib Ahmad Al Kaff ~

Koleksi Produk Lainnya :

Post a Comment

Silahkan Klik Disini!
 
Copyright © 2014. BukaBaju Template - Design: Gusti Adnyana